Sunday, October 28, 2012

Kopi Kayuputih



Objek          :  Kebun kopi dan Pabrik Kopi
Koordinat   : E114 02 08,6 S08 15 30,4
Ketinggian : 546 meter dpl
Objek         : Pabrik
Pemilik      : Keluarga alm. Ida Bagus Guri
Pemanfaatan sekarang : Usaha keluarga sebagai home industri.
Lokasi administrasi : Desa Kayu Putih, Kec. Banjar, Kab. Buleleng

Deskripsi

Usaha ini terletak di dalam perkampungan Desa Kayu Putih, untuk menuju lokasi harus berjalan kaki sekitar 100m karena masuk ke gang. Usaha ini telah dirintis sejak kakek Ida Bagus Santa sekitar tahun 70-an. Pada masa lalu tanaman kopi sangat melimpah di Desa kayuputih, Munduk, dan Gobleg, tetapi sekarang jumlahnya sangat terbatas karena banyak beralih ke tanaman cengkeh sehingga mempengaruhi jumlah produksinya. Satu hari dapat memproduksi hingga 100kg kopi.

Pura Munduk Duur



Lokasi Administrasi   : Banjar Bale Agung, Desa  Kayu Putih, Kec. Banjar
Koordinat                     : S 8 15 43,4 E 115 02 03,7
Elevasi                          589,5 m dari permukaan laut
Objek                            : Pura 
Bahan                           : batu
Masa/periodesasi       : Prasejarah dan Klasik Hindu Bali (living monument)


Deskripsi   :

Untuk mencapai pura dari  Singaraja dapat dilakukan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, karena sarana jalan menuju pura Munduk Duur merupakan jalan beraspal. Hanya kendaraan roda empat berukuran kecil yang bisa melalui jalan raya tersebut.  Dari jalan raya menuju pura hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau berjalan kaki. Adanya nama Duur yang digunakan untuk pura ini terletak di atas dari permukaan jalan raya. Karena letaknya yang tinggi tersebutlah maka penduduk menyebut area tersebut dengan kata Duur (Bahasa Bali yang artinya tinggi).

Sarkofagus Pura Munduk Duur



Koordinat                                 : S 08 15 43,4 E 115 02 03,7
Elevasi                                     : 589,5 m dari muka laut
Objek                                       : Sarkofagus
Bahan                                      : Batu Tufa (Tuff)
Masa/periodesasi                  : Prasejarah
Abad                                        : Tradisi Budaya Megalitik
Tanda alami                            : Pura Munduk Duur
Pemilik lahan                          : Masyarakat
Pemilik Objek                         : Masyarakat
Kondisi                                    :Tertata
Pemanfaan sekarang             : Ibadah

Deskripsi Objek                        :

Di areal Pura Munduk Duur, Banjar Bale Agung, Desa Kayu Putih, Kecamatan Banjar pernah ditemukan lima sarkofagus. Sarkofagus-sarkofagus tersebut saat sekarang ditempatkan di bawah bangunan bercungkup di sebelah kiri halaman luar Pura Munduk Duur.  Dari angka tahun yang dibuat di teras tangga naik dari jalan kampung dituliskan angka tahun 1997, kuat dugaan bahwa kelima sarkofagus yang semuanya terbuat dari bahan tufa tersebut dikumpulkan di pura pada tahun tersebut. Sebelumnya sarkofagus-sarkofagus yang diinformasikan merupakan temuan masyarakat Desa Kayuputih tersebut tersimpan di halaman-halaman rumah penduduk. Kelima sarkofagus tersebut ditempatkan di bawah bangunan bercungkup tersebut secara berjajar dari kiri ke kanan di awali dengan fragmen sarkofagus, kemudian dua bagian wadah sarkofagus yang relatif utuh. Di sebelah kanan kemudian sarkofagus yang lengkap terdiri dari bagian wadah sebelah bawah dan bagian penutup. Di bagian paling ujung ditempatkan bagian wadah sarkofagus yang sebagian sudah hilang sisinya.

Tuesday, October 16, 2012

SEJARAH DESA KAYUPUTIH KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

-->
SEJARAH DESA KAYUPUTIH
KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI


Zaman Prasejarah
Desa Kayuputih telah ada sejak zaman prasejarah, ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan yang terdapat dipusat pemukiman penduduk berupa: Sarkopagus/peti mayat yang terbuat dari Batu Padas berbatuan. Sarkopagus/peti mayat ditemukan oleh masyarakat pada waktu sedang membangun rumah. Jumlah Sarkopagus yang ditemukan dirumah-rumah penduduk kurang lebih 9 buah yang utuh berjumlah 1 (satu) dan yang pecah-pecah terdiri dari 8 (Delapan) buah. Selain Sarkopagus juga terdapat peninggalan 1 (satu) buah pura Munduk Duwur, dipura ini terdapat: ponjokan-ponjokan batu (Bebaturan) yang dipercayai sebagai kepercayaan leluhur pada zaman Bali Kuno.