Monday, May 29, 2017

LIRIK LAGU EMPAT DETIK SEBELUM TIDUR

Empat Detik Sebelum Tidur merupakan sebuah grup band indie dari sebelah utara Bali, yaitu Singaraja dengan aliran Folk. Lirik-liriknya sangat unik dan sarat makna. Saya buat dua opsi untuk liriknya, yang pertama saya uraikan langsung semua lirik di bawah ini, dan yang kedua saya akan berikan link untuk download file pdf lirik semua lagunya DISINI


LIRIK LAGU EMPAT DETIK SEBELUM TIDUR
-PEREMPUAN PERKASA-
Intro
Mentari syahdu, membujuk diriku
Untuk nyanyikan lagu
Mengiringi.... langkah perempuan                                      
Yang teguh angannya, melemah indranya


Menopang waktu, yang semakin kejam
Memikul beratnya rutinitasmu
Ada sadar, yang kukuh dimaklumi
Untuk lakukan semua, seiring napas
Lewati jurang hidup, tanpa uluran tangan

Reff:
Perempuan perkasa, surga yang tak menuntut hambanya
Perempuan perkasa, memberi tanpa menepuk dadanya
Perempuan perkasa...aaaaaaa

Melodi

Tegar cerita, dari lekuk bibirnya
Tuangkan pesan bagi semesta
Sebelum senja, menyajikan murungnya
Tuntun lelah langkahnya, dengan lentera
Hingga senyum menghampirinya, walau sementara

Kembali ke Reff
Bibi anu, lamun payu luas manjus
Antenge tekekang, yatnain ngabe mesui
Tiuk puntul bawang anggon pasikepan.

Perempuan perkasa....aaaaaaaa (4x)
-PENGANUT SEDERHANA-
Intro
Layu sendu tatap pandangmu
Isyaratkan mendung serung pikiranmu
Syaraf membeku
Niat beranjak tapi tak mampu...uuu

Hal sulit membelenggu jiwa
Tak lepas jejak tanpa bekas
Mulut hendak berkata malu
Deru jantung deras menghiburmu..uuu

Tanya hati mendidih
Menguap isi sesal
Hingga berbahasa diam
Air mata ibu terkadang samar
Wujud senyum pelipur batasmu..uuu

Riuh mata memandang ganjil
Bak misteri tawa sinis dunia
Kan dia manusia
Buah cipta Maha Sgalanya..aaa

Reff:
Derama hidupmu buka peran menyerah
Dan terluka
Lengkung senyum sajakmu dirindukan mentari
Tuk warnai hari
Kau insan penganut sederhana
Tanggalkan putusa asa
Kau insan penganut sederhana
Beri senyum dunia
Melodi
Kau insan penganut sederhana, beri senyum dunia.
-NONA MANIS-
Intro
Sudut jantung kota
Ambara di Bali Utara
Nona manis
Melengkapi pesona

Ukir romansa
Cinta di tugu tua kenangan
Meretas tawa
Hingga menuju senja

Pantai Binaria, ombak landai
Rangkum nostalgia, sambut semesta
Tari riang lumba-lumba
Nona bunga pelataran kota
Mencuri hati, jejaka muda
Reff:
Deru jantung berdebar
Saat bergandeng tangan
Di sepanjang jalan
Langit berpayung sejuk
Nona ku peluk

Pantai Binaria, ombak landai
Rangkum nostalgia, sambut semesta
Tari riang lumba-lumba
Nona bunga pelataran kota
Mencuri hati, jejaka muda
Reff:
Deru jantung berdebar
Saat bergandeng tangan
Di sepanjang jalan
Langit berpayung sejuk
Nona ku peluk
Deru jantung berdebar
Saat bergandeng tangan
Di sepanjang jalan
Langit berpayung sejuk
Nona ku peluk
Nona ku peluk
Nona ku peluk

Nona manis siapa yang punya
Nona manis siapa yang punya
Nona manis siapa yang punya
Yang punya Singaraja

-SANG PERANTARA-
Intro
Sepasang sejoli, menghangatkan diri
Dengan peluk mesra, cinta mereka
Oh prematurnya

Dengan sombong berdeklarasi
Tentang cinta mereka
Yang berkobar bagai api unggun di tepinya

Gelap mata, mengisolasikan diri
Dari dunia pelik api cinta akan diminta
Sosok pemuda berdiri menatap
Sebelah mata
Atmosphere romantisme, semu naif mereka

Sebab ia telah merasakan
Bringas api neraka itu
Mengunyah habis manisnya cinta
Atas nama surgawi cinta
Ketika siksa duka nestapa
Menanggalkan akal sehatnya
Buta kawan atau lawannya

Reff:
Jangan pernah, lupa diri
Menikmati anugrah tanpa berbagi
Karna karunia, yang menyinggahi
Tak untuk berakhir di dada sang perantara
Berkelana sembari sampaikan berikan
Ringankan tangan, wujudkan pada mereka
Yang bertanda

Bringasnya cinta mungkin tiada meronta
Andai kau karib dengan pria kecil
Di dalam dirimu
Kobarnya tak terasa panas
Bila logika, peduli dimana, kita harus berdiri

Malam bersenjata dingin dan sesaknya
Bertameng kabut magis, tak munafik
Memuja gelora
Hanya jangan terlena nyanyi dan tari
Suka cita semata, gelak tawa manusia
Terkadang sesatkan jiwa

Tunggal rasa, akal titian bersetubuh
Dalam larutnya warna, kaki tangan menopang siksa
Sakral lah jikalau patut, adanya dipunya bersih sucilah
Kebenaran serupa surga
Tercapailah bukit asmara



Reff:
Jangan pernah, lupa diri
Menikmati anugrah tanpa berbagi
Karna karunia, yang menyinggahi
Tak untuk berakhir di dada sang perantara
Berkelana sembari sampaikan berikan
Ringankan tangan, wujudkan pada mereka
Yang bertanda.....yang bertanda......yang bertanda

-TENANG-
Intro
Mata memandang, aral gelap melintang
Meski pikiran, berkhayal binar terang
Telingapun mendengar, namun rasa kadang meronta

Putar dunia, mustahil dihentikan
Tangis dan tawa, tak mungkin dipisahkan
Matahari dan bulan, berperan bergantian
Karna kita manusia, kan hidup di kedua sisinya

Reff:
Maknai dengan penuh kesabaran
Jalan masih panjang
Gelap terang menyapa bersahutan
Tenang... Tenang...
Mendaki tujuan

Fatamorgana, rajai kejauhan
Namun sang hampa, berdiri di dekat kita
Samudra kehidupan, hembuskan angin bercabang
Kayuh sekuat tenaga, arahkan layar menuju cita



Reff:
Maknai dengan penuh kesabaran
Jalan masih panjang
Gelap terang menyapa bersahutan
Tenang... Tenang...

Maknai dengan penuh kesabaran
Jalan amsih panjang
Gelap terang menyapa bersautan
Tenang... Tenang...
Mendaki tujuan             

Matahari dan bulan, berperan bergantian

-MUDA BELIA-
Intro
Sejuk nuansa hatinya, di taman bunga
Tempat awal mereka berjumpa, mengenal nama
Hingga senyum perdana, diuraikan
Lesung pipit penghempas nelangsa

Madu bunga nan manisnya, terbuai lemah
Dicinta kumbang dahaga, perkasa
Yang di setiap paginya, membelai bhineka relung hati
Dan menghisap, sari cinta yang muda belia

Reff:
Bersemayamlah cerita
Yang berbeda terasa di penghujung manisnya
Saat malam dingin, selimuti bayang-bayang hangat cintanya
Roda asamara
Memutar perannya


Madu bunga nan manisnya, terbuai lemah
Dicinta kumbang dahaga, perkasa
Yang di setiap paginya, membelai bhineka relung hati
Dan menghisap, sari cinta yang muda belia

Reff:
Bersemayamlah cerita
Yang berbeda terasa di penghujung manisnya
Saat malam dingin, selimuti bayang-bayang hangat cintanya
Roda asamara
Memutar perannya

Roda asamara
Memutar perannya

Roda asamara
Memutar perannya

-RUMAH TANGGA-
Intro
Senyum pria rupawan, tahta bijaksana
Bersanding anggun wanita, kayuh bahtera cinta
Istana sederhan, ruang cerita canda
Pilar sandaran lelah, disela terpa dunia

Peran manis nan manja, ratu bergelar bunda
Hangat pelukan cinta, raja belahan jiwa
Menyambut....riangnya hari esok...

Reff:
Lalalalalalaaaaa......

Gudang cerita cinta, bahtera rumah tangga
Betapa indahnya....
-UTUH SELAMANYA-
Intro
Seandainya bulan, kugenggam
Di suatu malam
Tabur bintang menghias rangkaian kembang
Menawan

Engkaulah yang pantas, kuberi karya indah ini
Meski hanya serpih hanyal yang menjulang
Yakinlah

Suatu hari nanti, bulan tak menarik lagi
Saat dua hati berjanji

Reff:
Selamanya
Kita bersama
Hingga waktu menghempaskan, kita...
Lalalalalala.....

Engkaulah yang pantas, kuberi karya indah ini
Meski hanya serpih hanyal yang menjulang
Yakinlah

Suatu hari nanti, bulan tak menarik lagi
Saat dua hati berjanji

Reff:
Selamanya
Kita bersama
Hingga waktu menghempaskan, kita...
Selamanya
Kita bersama
Hingga waktu menghempaskan, kita...
Lalalalalala.....

Cinta Utuh Selamanya....

-BORNEO-
Intro
Melenakan alam, alunan dencing kering
Kayu berukir bersenar, menari jemari
Gemulai berbarengan, dengan kidung uzur leluhur

Burung lima warna, mengamati di kejauhan
Enggan dia beranjak, oh burung lima warna
Mendekat ragu, enggan beranjak, menikamti di kejauhan
Angin hutan meniup lembut, atap ilalang-ilalang rumah
Gubuk...panggung...inang

Reff:
Menarilah Borneo paru dunia menari
Menari diiringi gitar dawai yang mengencang
Buah petik jemari sang berduka
Genggam batang benih gema
Menarilah Borneo paru dunia menari
Menarilah.....

Memilukan pertiwi, nada harmoni
Petikanmu sayup merindu, bulu kuduk tubuh
Marah beridiri syairmu, buat moyang tak tenang

Hutan dalam syair, kidung kau ceritakan
Galang penuh malang

Hai tuan-tuan berangkul lah
Ubah syair kidung malang tetua
Bergandengan derukan bangkit kejayaan
Borneo paru dunia

Reff:
Menarilah Borneo paru dunia menari
Menari diiringi gitar dawai yang mengencang
Buah petik jemari sang berduka
Genggam batang benih gema
Menarilah Borneo paru dunia menari
Walau hanya diiringi sbatang kayu tua
Ukiran sederhana menarilah
Borneo paru dunia
Menarilah Borneo paru dunia menari
Menarilah....... (4x)

-WILDERNESS-
Intro
Jungle is kingdom of my nation
Where my first, blood touch the soil
Leaves cover my skin, bone and stone accessories
It’s uniform of majesty, crawl and jump
Like I am Free
Run after the wind, sing with the rain

Dance as I imitate the wild I see
Trough the choir of humming tree
Bow is on my back, spear is on my hand
They are all my believing
My soul sharpened
By love and peace
Strong like a lion
Roar a freedom

Yeeee bhooo ho we bhoooo ye bhoooo
Yeeee bhooo ho we bhoooo ye bhoooo

Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe
Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe

A long life of Our Ancestor legacy
Living the life with simplicity
Hunting for the feast
Eyes wide open for the Beast
Respect the nature like creature too
It’s equal nurturing soul
Edge of the river
Path to heaven

Preserving rule of this simple life till great
Grand children will sustain in
High and low stream of the strorm
Will make no any difference
Gold, silver, copper, and ore
Forbidden precious treasure
Elder;s Lullaby
Rhyme of the dream

Yeeee bhooo ho we bhoooo ye bhoooo
Yeeee bhooo ho we bhoooo ye bhoooo

Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe
Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe

Hey yamko rambe yamko, aronawa kombe
Hey yamko rambe yamko, aronawa kombe
Hongke hongke, hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke, hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Temino kibe kubano kom bobe ko
Yuma no bungo awe ade
Temino kibe kubano kom bobe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke, hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke, hongke riro
Hongke jombe jombe riro

Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe
Soul whistling a Love...
Soul screaming a voice of Universe

 



3 comments: